Dibandingkan dengan bagian tubuh lain, kaki memang sering dianaktirikan. Padahal peran kaki pada seseorang tidak kalah penting dibandingkan bagian tubuh lain. Kalau dia sampai ngambek, aktivitas keseharian kita pasti terganggu. Kisah Achilles, seorang pahlawan legendaris Yunani yang konon tidak terkalahkan, barangkali tepat untuk menggambarkan pentingnya peran kaki. Achilles memiliki pusat kekuatan sekaligus titik lemah pada otot tumit kakinya. Pada suatu ketika rahasianya terbongkar musuh. Musuh pun mengincar titik lemah itu. Ternyata benar, dengan menggangu fungsi kakinya musuh bisa melumpuhkannya. Mereka tak perlu harus mengoyak jantung atau isi kepalanya.
Dalam hidup keseharian kita kejadian macam cerita di atas memang nyaris tak pernah ada. Yang pasti kaki merupakan tumpuan utama kita dalam beraktivitas. Celakanya, kelainan pada kaki, apakah itu berupa gangguan pada kulit, kuku atau tulang, sering dianggap sepele. Padahal kalau pada telapak kaki tumbuh mata ikan saja kita sudah terganggu, karena tidak bisa berjalan dengan leluasa. Apalagi kalau terserang cantengan atau infeksi pada salah satu jari kaki, pasti sakitnya akan terasa sampai ke ubun-ubun. Bahkan, acapkali kita jadi demam hanya gara-gara infeksi kecil di kaki.
Bermacam-macam kelainan pada kaki seperti pecah-pecah pada bagian tumit, kaki lecet, mata ikan, eksem, radang akibat infeksi bakteri atau jamur pada kulit dan kuku, bisa diderita siapa saja. Anatomi kaki yang salah pun acapkali menjadi masalah. Misalnya telapak kaki datar atau tulang kaki tidak normal. Belum lagi gangguan pada kaki yang disebabkan oleh komplikasi penyakit macam kusta yang ditandai rasa baal, gangren kaki akibat penyakit diabetes yang adakalanya harus diamputasi, dll.
Gangguan bisa juga gara-gara sepatu yang kurang tepat, terlalu tertutup atau terlalu banyak berdiri dengan sepatu tumit tinggi.
Umumnya, pada gejala tahap awal penderita belum begitu risau karena pikirnya hal itu tidak terlalu mengganggu atau pun berbahaya. Baru saat sudah lebih mengganggu, penderita mulai mengeluh dan berikhtiar mendatangi ahli.
Hasil survai di negara Eropa dan Asia (Korea) oleh badan survai epidemiologi internasional Achilles Proyect menunjukkan, sebagian besar penderita memang tidak menyadari atau enggan memeriksakan kaki ke dokter. Namun diketahui persentase terbesar gangguan kaki disebabkan oleh penyakit jamur.
Indonesia juga akan segera melaksanakan proyek Achilles yang banyak meneliti dan memberikan informasi soal kesehatan kaki ini di bawah naungan PERDOKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin).
Jamur kaos kaki
Menurut dr. Sandra W.M. Djajadilaga, SpKK dari subbagian kulit-kelamin RSUPN Ciptomangunkusumo, ada dua macam jamur yang menyerang kulit kaki yakni jenis candida dan dermatofita. Kalau candida lebih banyak menyerang sela-sela kaki, dermatofita pada telapak atau punggung kaki. Pada punggung kaki bisa juga tumbuh jamur berbentuk kaos kaki sehingga disebut tipe moccasin foot. Gejalanya bisa kering bersisik putih, bisa lecet kemerahan, dan basah. "Untuk memastikan jenis jamurnya, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan cara mengerok sedikit jamurnya lalu dikulturkan," kata dr. Sandra.
Pada umumnya, jamur tumbuh pada kulit kaki karena faktor kelembapan. Umpamanya, kaki sering berkeringat, kaos kaki kurang dijaga kebersihannya, atau sepatu terlalu tertutup. Jamur juga mudah tertular dari barang yang melekat pada kaki, seperti pakaian serta kaos kaki yang ditumbuhi jamur. Seseorang yang baru diberi antibiotika dosis tinggi, misalnya sehabis operasi, juga mudah dihinggapi jamur. Beberapa faktor lain bisa disebut: obesitas (kegemukan), pengidap penyakit diabetes, AIDS, kanker, atau daya tahan tubuh menurun.
Bila pada seseorang sampai timbul jamur secara berulang, perlu dicari faktor predisposisi atau penyakit dasar yang menyebabkan kekambuhan tersebut. Apakah akibat tertular lagi dari barang, binatang piaraan, penderita lain, tanaman, yang bersentuhan secara berulang?
Jamur juga bisa tumbuh pada kuku kaki dan menyebabkan kerusakan kuku. Sebaliknya, kuku yang rusak akibat kurang perawatan pun lebih mudah ditumbuhi jamur. Gejalanya macam-macam. Di antaranya, lempeng kuku rusak, kuku berubah warna menjadi kehitaman atau suram, kuku berubah bentuk, dll. Adakalanya cantengan menunjukkan gejala tumbuhnya jamur kuku.
Jamur yang tidak segera diobati secara tuntas dikhawatirkan akan berkepanjangan dan menular ke bagian tubuh lain. "Pengobatan sebenarnya tidak sulit, yakni dengan pemberian obat minum dan salep. Syaratnya, diketahui dengan pasti jenis jamurnya dan mau menjauhkan diri dari apa pun yang bisa menularkan jamur," ujar dr. Sandra. Selain itu kaos kaki atau pakaian yang sering dikenakan tidak hanya dicuci dengan sabun deterjen, tapi perlu direbus atau diberi bahan khusus penghilang jamur.
Alergi kaos nilon
Selain jamur, kaki juga acapkali diserang penyakit eksem yang disebabkan oleh peradangan kulit atau jaringan di bawahnya. Gejalanya, gatal dibarengi keluarnya bintik-bintik kecil basah atau kering. Ada pula yang bersisik mirip jamur. "Eksem yang kering acapkali lebih sulit pengobatannya karena biasanya sudah menahun. Jenis ini lebih mudah kambuh," tambah dr. Sandra. Penyebab eksem macam-macam, a.l. faktor bawaan, faktor psikis, trauma, dan efek samping atau alergi obat tertentu. Seperti pada jamur, eksem perlu diobati sampai tuntas agar tidak menular ke bagian lain.
Gangguan pada kaki bisa juga akibat alergi bahan kaos kaki yang dikenakan. Biasanya bahan penyebab alergi itu adalah nilon. Gejalanya gatal kemerahan. Pada umumnya kalau kaos kaki diganti dengan bahan katun, alergi tidak akan kambuh lagi.
Hal sepele yang cukup mengesalkan, apabila tumbuh mata ikan pada telapak atau di bagian belakang jari-jari kaki. Mata ikan sebenarnya merupakan penebalan kulit pada satu tempat karena pemakaian sepatu yang terlalu keras. Atau, posisi kaki serta jari-jari kaki yang tidak tepat lantaran sepatu yang dikenakan kurang pas.
"Pengobatan mata ikan cukup dengan obat tetes khusus yang mengakibatkan kulit yang menebal tadi mengelupas," jelas dr. Sandra. Kalau tidak berhasil akan dilakukan pembedahan kecil. Untuk menghindari kekambuhan, hendaknya sepatu dipilih yang lebih pas, lembut, dan enak dipakai.
Dokter Sandra mengingatkan pentingnya penggunaan pelindung kaki ataupun kosmetika kaki yang tepat, agar tidak memperburuk kelainan kaki. Misalnya, dihindari penggunaan kaos kaki dan sepatu tertutup secara terus-menerus, tanpa penggantian setiap beberapa hari, pada cuaca panas, atau melakukan pedikur (perawatan kosmetika kaki) dengan krim yang tidak cocok. Penggunaan krim atau cat kuku seperti itu akan memperburuk gangguan. Bila kuku sudah berwarna suram karena terkena jamur ditutup lagi dengan cat kuku maka jamur tentu akan lebih subur. Akibatnya kuku akan menjadi semakin rusak dan rapuh.
Yang sangat merisaukan apabila pada bagian kaki terserang gangren yang sebagian besar akibat penyakit diabetes. Pembusukan jaringan pada bagian luka ini kalau tidak segera ditangani akan semakin parah. Kalau berlanjut, tak tertutup kemungkinan bagian yang membusuk harus diamputasi.
Sebab itu, para pengidap diabetes harus ekstrahati-hati memperhatikan luka apa pun yang timbul. Luka sekecil apa pun harus segera ditanggulangi. Di samping itu, hendaknya kadar gula darah dikendalikan dan secara rutin diperiksa agar tidak melewati batas toleransi.
Pada penderita penyakit kusta, masalah kerusakan jaringan pada jari-jari kaki juga acapkali menjadi masalah. Pasalnya, rasa baal pada bagian-bagian tertentu menyebabkan penderita tidak bisa merasakan apa-apa bila ada luka pada telapak ataupun jari-jari kakinya. Seringkali sampai jari-jarinya "hilang" karena pada saat ketahuan jaringan sudah membusuk.
Rawat kaki dan kuku
Untuk mencegah kelembapan dan "terpakunya" kaki serta jari-jarinya pada posisi yang sama, hendaknya dimiliki sepatu lebih dari satu pasang untuk dikenakan secara bergantian.
Setelah mengetahui bahwa kesehatan kaki merupakan hal yang seharusnya tidak diabaikan, maka penting diketahui cara merawat kaki untuk mencegah terjadinya penyakit atau kelainan yang tidak diinginkan. Cara mendapatkan kaki dan kuku yang sehat sebenarnya tidaklah sulit, apabila kita mau memperhatikan hal-hal kecil sbb:
- Jagalah agar kaki selalu bersih. Setelah kaki dicuci, keringkanlah baik-baik khususnya pada sela-sela kaki.
- Usahakan mengenakan alas kaki untuk menghindari trauma dan kotor pada kaki.
- Jaga dan pertahankan kuku tetap pendek.
- Kenakan kaos kaki dari bahan yang menyerap keringat dan tidak panas, misalnya dari katun.
- Ganti dan cuci kaos kaki setiap hari secara teratur. Apalagi kalau kaki Anda peka terhadap jamur dan alergi.
- Pakailah sepatu dengan ukuran yang sesuai. Jangan mengenakan sepatu yang terlampau sempit dan tumit terlalu tinggi. Sepatu dengan tumit terlalu tinggi dan kecil khususnya bagi mereka yang pekerjaan sehar-harinya banyak berdiri, akan sangat membebani kaki dan mengganggu aliran darah. Akibatnya akan lebih mudah terbentuk varises dan trauma kaki lain.
- Perawatan kaki (pedikur) merupakan hal yang baik dan menyenangkan, namun carilah ahli yang terlatih, agar tidak malah berefek buruk.
- Segera konsultasi ke dokter apabila menemukan kelainan/keluhan pada kaki.
Dengan perawatan kaki yang baik, jamur tak akan tumbuh. Cedera kaki pun tak terjadi, sehingga aktivitas sehari-hari tidak terganggu.